SEKOJAPOST.COM, Jambi – Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jambi mengaku dalam sehari dapat mensuplai 150 kantong darah untuk membantu para pasien. PMI menyebut darah-darah itu di suplai ke berbagai rumah sakit yang ada di Kota Jambi dan kepada pasien yang membutuhkan.
Hanya saja golongan darah Ab sangat minim untuk didapatkan PMI. Namun, Amirudin, Kabid Yenkes PMI Kota Jambi, mengatakan, hal itu bukan berarti stok darah di Kota Jambi tak aman. “Stok sejauh ini aman, memang untuk golongan darah Ab ini sangat minim dan jarang ditemui,” jelasnya baru-baru ini.
Amirudin juga mengatakan, kesadaran masyarakat belum terlalu tinggi untuk melakukan donor darah. Salah satu penyebabnya adalah masyarakat masih takut ketika akan diambil darahnya. “Ya mereka juga masih takut, ketemu jarum suntik itu takut mereka.”
Darah-darah yang telah dikumpulkan tersebut akan diletakkan atau disimpan di lemari pendingin. Sementara, masa ketahanan darah yang berada di dalam kantung hanya bertahan selama 3 hari. “Ini udah masuk ke bagian labornya lagi, namun ketahanannya hanya 3 hari,” kata Amirudin.
Selain itu, diakui Amirudin, tak semua golongan darah itu akan cocok terhadap kebutuhan darah yang diperlukan oleh pasien. Sebab, ini tergantung hemaglobin (hb) yang dimiliki oleh para pasien.
“Ya sekarang memang tidak bisa lagi, golongan darah O donor ke darah A misalnya. Bahkan golongan darah O donor ke golongan darah O juga tergantung Hb yang dimiliki oleh pasien,” jelasnya.
Sejauh ini, PMI Kota Jambi juga melakukan aksi donor darah ke rumah sakit yang berada di luar Kota Jambi. Seperti Tanjab Timur, Kuala Tungkal, Muarojambi, Batanghari dan lainnya. Sementara untuk penyakit yang kerap meminta donor darah di antaranya seperti operasi kanker, anemia dan lainnya.
“Meski begitu kita tetap mempunyai kader di tiap perguruan tinggi untuk mesosialisasikan pentingnya mendonor darah. Karena setetes darah itu sangat berguna, kita juga tengah menggalakan gerakan sadar donor,” tutupnya.(dan)