Nenek 64 Tahun Bertaruh Nyawa Setiap Hari

14
Maria (64) yang harus menyeberangi sungai dengan mempertaruhkan nyawa (ft/Frengki)
Maria (64) yang harus menyeberangi sungai dengan mempertaruhkan nyawa (ft/Frengki)
SEKOJAPOST.COM, Bungo – Maria (64) warga Dusun Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo setiap hari harus berjibaku dengan derasnya arus sungai.
Tubuh lemah nenek tua ini harus kuat setiap hari diterjang arus Sungai Batang Tebo yang membentang antara Dusun Teluk Pandak dan Dusun Embacang Gedang.
“Rumah kami di Dusun Teluk Pandak, umo (kebun) kami di dusun seberang, makonyo setiap hari harus menyeberang sungai, jembatan rusak dak bisa dilewati,” ungkap Maria.
Maria merupakan salah satu korban keganasan jembatan gantung ini. Sebelumnya, ditengah perjalanan pulang dari kebun miliknya, Maria pernah terombang ambing diatas jembatan, pada saat itu angin bertiup kencang.
“Tigo bulan sayo dirawat dirumah sakit, jatuh dari atas jembatan, tak sedikitpun ado bantuan dari pemerintah, baik dari pemerintah dusun maupun kabupaten,” ungkap Maria.
Ia mengatakan, memang ada perahu yang sudah lama beroperasi di sungai ini, namun untuk menyeberang menggunakan perahu harus bayar.
“Kami dak ado uang, mako kami nyeberang sungai jalan kaki,” katanya lagi.
Kini, Maria dan ratusan masyarakat setempat harus menyeberang setiap hari, selain menghubungkan kebun, sawah, jembatan ini juga menjadi penghubung utama sejumlah akses ke sekolah yang banyak terletak di Dusun Teluk Pandak.
Sebelumnya, sejumlah siswa harus berjibaku menyeberangi jembatan rusak di jembatan gantung Desa Teluk Pandak dan Embacang Gedang ini, sejumlah siswa tertangkap kamera menyeberang dengan cara meniti jembatan yang hanya tinggal kawat dengan kondisi memperihatinkan.
Hingga siang tadi, tak tampak ada upaya perbaikan dilakukan, jembatan terus rusak, masyarakat sebagian ada yang memilih menyeberang sungai dengan berjalan kaki, sebagian ada yang menyeberang sungai dengan menggunakan perahu warga. (FRS)