SEKOJA.CO.ID, Jambi- Komunitas Bonsai Bumi Seginjai (KOBBSI) semakin menunjukkan eksistensinya di dunia seni tanaman bonsai khususnya di Provinsi Jambi. Saat ini, tercatat sudah ribuan bonsai beragam bentuk yang sudah dihasilkan oleh para anggota komunitas yang didirikan sejak 12 Desember tahun 2017 tersebut.
Kepada Sekoja.co.id Ketua KOBBSI Provinsi Jambi Dedi Setiawan mengatakan, bahwa latar belakang berdirinya komunitas bonsai yang digawanginya tersebut berawal dari keinginan bebas berkarya dengan dasar morfologi, fisiologi dan ilmu estetika. Lanjutnya, kini anggotanya sudah tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.
“Seni bonsai memang terlihat murah dan enak dikerjakan. Tetapi, jika kita geluti akan banyak hal yang harus kita perhatikan sebelum menjadikan satu bonsai bernilai tinggi,” katanya, Senin (9/12/2019).
Dia menjelaskan, sebelum membuat bonsai, komunitasnya terlebih dahulu memperhatikan bentuk yang sesuai dengan fenomena alam. Selain itu, bahan baku bonsai juga menjadi hal terpenting dalam hal memulai tanaman untuk dijadikan bonsai.
“Seperti biasa, semakin tua bahan baku dan kelangkaan bahan baku tentu menjadi hal utama dalam melonjaknya nilai bonsai. Selain itu, seni mengolah model dan bentuk juga menjadi nilai lain dalam menaikkan nilai jual di pasaran.” tegasnya.
“Bonsai adalah miniatur tanaman didalam wadah berupa pot, bonsai merupakan seni rupa, patung bahkan didesain interior. Bonsai juga merupakan tanaman hidup yang berubah dan tidak dapat dibuat seenaknya kita. Kemudian, bonsai adalah fenomena alam ukuran kecil di dalam pot dimana prinsip botani tidak dapat dilepas begitu saja. Selain itu, bonsai harus indah harus ada kaitan dgn holtikultura dan bonsai harus mempunyai makna,” tandasnya.(ade)