SEKOJA.CO.ID, Jambi- Tim Satgas Pangan Jambi masih menemukan sejumlah pedagang daging sapi di pasar modern Angso Duo menjual daging beku yang dikhawatirkan bisa mengandung bakteri. Sebab, daging tersebut tidak disimpan di mesin pendingin.
“Setelah melakukan inspeksi mendadak ke pasar Angso Duo Jambi, kami menemukan daging beku seharusnya disimpang di lemari pendingan, tetapi dijual dengan cara digantung terbuka. Walaupun harganya murah namun bisa menimbulkan bakteri pada daging tersebut hingga bisa menganggu kesehatan konsumen,” kata Plh Sekdaprov Jambi, Sudirman, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12).
Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi yang hadir melakukan sidak ke pasar Angso Duo tersebut dipimpin lansung Plh Sekdaprov Jambi, Sudirman, Direskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol M Edi Faryadi, Kakanwil Bulog Jambi, Backtiar AS serta beberapa kepala dinas terkait lainnya.
“Aduh kenapa kamu jual daging beku ini dengan cara digantung dan kenapa tidak dalam lemari pendingin saja,” kata salah satu petugas pada pedagang tersebut.
Sedangkan pedagang yang menjual daging beku tersebut hanya bisa mengikuti perintah tim satgas untuk memasukkan daging beku itu kembali ke dalam lemari pendingin yang mereka miliki. “Lain kali jangan dijual lagi ya, kalau ketahuan lagi bakal kita sita barangnya,” kata petugas Satgas Pangan itu.
Plh Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, mengatakan bahwa daging beku yang dijual dengan cara di gantung tidak bisa bertahan lama. Jika dijual dengan cara di gantung bisa menyebabkan timbulnya bakteri dan menimbulkan penyakit.
Sementara itu, Ditreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol M Edi Faryadi mengatakan, untuk saat ini belum adanya tindakan hukum pada penjual tersebut. “Jika pun ada maka itu adalah langkah terakhir yang diambil dan kita lebih mementingkan preemtif dan prefentifnya dulu.”
Harga daging sapi beku yang dijual pedagang di pasar tersebut saat ini seharga Rp70.000 hingga Rp90.000 per kilogram, sementara itu untuk daging segar sendiri memiliki harga Rp120.000 dan itu harga masih relatif stabil.(ade)