SEKOJA.CO.ID- Baghdad – Serangan roket terbaru terhadap pangkalan militer Irak yang menjadi markas pasukan Amerika Serikat (AS) memicu empat korban luka. Keempat korban luka merupakan personel militer Irak.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (13/1/2020), delapan roket jenis Katyusha dilaporkan terjatuh di kompleks pangkalan udara Al-Balad, yang menjadi markas para tentara AS yang menjadi penasihat dan pelatih tentara Irak. Ada empat personel militer Irak yang luka-luka akibat serangan roket itu.
Pernyataan militer Irak yang dikutip AFP menyebut serangan roket itu melukai dua tentara dan dua penerbang Irak. Secara terpisah, sejumlah pejabat keamanan Irak yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Associated Press, menyebut satu tentara Angkatan Udara Irak dan tiga tentara lokal luka-luka.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kondisi para tentara yang luka-luka.
Diketahui bahwa pangkalan udara Al-Balad menjadi markas tentara AS yang menjadi pelatih dan penasihat tentara Irak, juga menjadi markas perusahaan yang memberikan jasa pemeliharaan untuk jet tempur jenis F-16 milik Irak. Al-Balad juga diketahui menjadi pangkalan udara utama bagi armada jet tempur F-16 milik Irak, yang dibeli dari AS untuk meningkatkan kemampuan udara negara tersebut.
Menurut sejumlah pejabat Irak yang tidak bisa disebut namanya, sejumlah roket mengenai sebuah restoran yang ada di dalam pangkalan udara yang berlokasi di wilayah berjarak 80 kilometer sebelah utara Baghdad.
Juru bicara koalisi pimpinan AS menyatakan tidak ada warga dan tentara AS di pangkalan udara Al-Balad saat serangan terjadi pada Minggu (12/1) waktu setempat. Sejumlah sumber militer setempat menuturkan kepada AFP bahwa para personel AS telah dievakuasi dari pangkalan udara itu menyusul semakin tingginya ketegangan AS dan Iran, dua pekan terakhir.
“Sekitar 90 persen penasihat AS dan para pegawai Sallyport dan Lockheed Martin yang merupakan spesialis pemeliharaan pesawat, telah ditarik ke Taji dan Erbil usai ancaman-ancaman,” tutur salah satu sumber militer setempat.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu.(ade/detikcom)