SEKOJA.CO.ID- Rumah Tahfidz Al-Wustho yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat telah menggelar acara wisuda tahfidz pada Ahad, 22 Desember 2019 lalu. Sebanyak 37 santri termasuk nenek-nenek ikut diwisuda dengan kategori 1, 2, 3 dan 5 juz.
Diantara para wisudawan, terdapat nenek-nenek antara lain Madinah (76 tahun), Jusma (73 tahun), Armahinti (50 tahun) dan Asdawis (52 tahun). Masing-masing dari mereka sudah berusia di atas 50 tahun. Mereka bersanding dengan cucu-cucunya yang juga menjadi wisudawan.
Namun tak ada raut wajah malu. Semuanya tetap menebar senyum di atas panggung. Saat nama mereka disebut, semua mata tertuju pada keempat nenek-nenek hebat itu
Menurut Koordinator Daerah Rumah Tahfidz Sumatera Barat Ustadz Syukur Usman, nenek-nenek itu penuh semangat dan patut diapresiasi.
“Kami terus menghafal dengan ustadz,” ujar nenek Madinah yang sudah menghafal satu juz selama enam bulan di Rumah Tahfidz Al-Wustho tersebut.
Bukan tanpa alasan, salah satu motivasi nenek Madinah menghafal Alquran adalah agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Bahkan ia pun sangat senang dengan capaian yang sudah ia dapatkan pada saat ini.
“Menghafal, supaya nanti nenek waktu meninggal, bisalah husnul khatimah, bisa nenek baca Alquran, Insya Allah,” imbuhnya dalam logat bahasa Minangkabau.
Kesibukan mereka setiap hari adalah bertani, mengurus rumah tangga, pensiunan guru hingga pengusaha. Seperti nenek Armahinti, ia adalah pemilik toko bangunan terkenal di tempat tinggalnya. Namun, kesibukan menjadi pengusaha tidak membuatnya menomorduakan Alquran.
Terbukti, nenek Armahinti yang sudah menghafal Alquran lebih dari lima bulan itu telah menghafal sebanyak dua juz. “Kadang sibuk, ada aja kegiatan, tapi lebih utama menghafal Quran,” jelas nenek Armahinti.
Semangat nenek-nenek dari Tanah Datar, Sumatera Barat itu nampak tak kalah dibandingkan cucu-cucu mereka dan santri lainnya. Di tengah usia senja, mereka justru mengencangkan ikat pinggang demi impian menjadi penghafal Alquran.
“Mendawamkan dakwah tahfidzul Qur’an ke seluruh lapisan masyarakat merupakan ikhtiar PPPA Daarul Qur’an mewujudkan cita-cita membumikan dunia dengan Al-Qur’an. Terima kasih kepada para donatur yang terus membersamai perjuangan ini,” ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an, Abdul Ghofur. (ade/okezone.com)