SEKOJA.CO.ID, Sarolangun– Temuan telur lalat di menu makanan salah satu pasien RSUD Prof DR. H.M.Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun beberapa waktu lalu, ternyata berimbas terhadap kepercayaan masyarakat untuk berobat di RSUD Sarolangun.
Bahkan, tak sedikit masyarakat menyayangkan pelayanan RSUD yang sudah meraih predikat utama bintang empat, di bawah pimpinan dr. Bambang Hermanto itu.
“Jelas sangat berimbas. Tentu masyarakat akan pikir dua kali untuk berobat di sini (RSUD Sarolangun) setelah mendengar kabar tersebut,” ungkap IN (39), salah satu keluarga pasien RSUD Sarolangun Kamis (30/1/2020).
“Lain halnya dengan rumah makan. Kalau rumah sakit ini kan tempat berobat. Kalau seperti itu pelayanannya, pasien bisa makin sakit,” timpalnya.
Sedangkan ZK (42), salah satu keluarga pasien lainnya, mengaku kecewa terhadap pelayanan pihak RSUD Sarolangun. “Kalau di tempat lain, selain pelayanannya bagus, RSUD-nya pun rapi dan bersih. Contohnya RSUD Linggau,” katanya.
Terpisah, Tokoh Pemuda Kelurahan Dusun Sarolangun, Rahmat Hidayat, mengatakan, temuan telur lalat tersebut merupakan kesalahan fatal yang dilakukan petugas RSUD Sarolangun.
“Sangat disayangkan jika itu bisa terjadi. Artinya sama-sama teledor, petugas teledor sistem pengawasan rumah sakit juga teledor,” ujarnya.
Besar harapannya, peristiwa yang sama tidak terulang lagi ke depan. “Jangan hanya kerja saja. Ini soal pelayanan. Jadi jangan sampai kecolongan. Sebab sekecil apapun pelayanan tetap paling utama. Jika ini terus dibiarkan, dampak buruknya akan berimbas terhadap kepercayaan,” tegasnya.
Sebelumnya, Wabup Sarolangun Hillalatil Badri, angkat bicara terkait temuan telur lalat yang menempel pada menu makanan salah satu pasien RSUD Prof DR. H.M.Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun.Menurut Hilal, seharusnya bagian gizi RSUD Sarolangun harus teliti sebelum mengantarkan makanan untuk pasien. “Seharusnya makanan dari ahli gizi sampai ke pasien itu harus makanan yang sehat. Kalau makanan itu tidak sehat, bukan tambah sehat, tambah sakit,” ungkapnya, Rabu (22/1).
Orang nomor dua di Sarolangun ini, juga mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu. “Ini kalau itu betul terjadi, itu sangat menyayangkan bagi saya,” ujarnya.
Sekadar mengingatkan, MK (27) salah satu keluarga pasien di RSUD Prof DR. HM Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun, mengaku kecewa atas pelayanan Rumah Sakit pelat merah tersebut. Ini lantaran pihaknya mendapati telur lalat yang menempel pada makanan yang disediakan pihak RSUD Sarolangun.
“Tentu kecewalah. Masak RSUD yang sudah meraih predikat akreditasi bintang empat itu, pelayanannya sembarangan saja. Kita ini berobat mau cari sehat, bukan tambah sakit,” keluhnya.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/1) sekira pukul 17.00. Saat itu katanya, ibunya baru selesai operasi mata. “Baru nak makan, eh ado telur lalat. Untung bae kami jeli. Jadi makakan itu tidak jadi dimakan oleh ibu sayo,” ujarnya.
“Yang ngantar makanannya kalau tidak salah orang gizi bagian dapur langsung. Meskipun makanannyo diganti, tapi tetap bae kami menyayangkan pelayanan pihak RSUD Sarolangun,” timpalnya.
Dikatakannya, petugas yang mengantar makanan itu, mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Bahkan lanjutnya, petugas tersebut meminta agar persoalan ini tidak diperpanjang. “Orang itu mengakui dio salah kemarin.Walaupun dio sudah minta maaf, tetap bae kami kesal. Sayo pun sempat marah kemarin di sano,” katanya.
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Prof DR. HM Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun, dr Bambang Hermanto, justru meminta persoalan ini tidak ditanggapi. “Enggak usah ditanggapilah. Apo gawe ditanggap-tanggapi,” singkatnya. (skm)