SEKOJA.CO.ID– Berawal dari perkenalan di perpustakaan kampung, akhirnya berpacaran selama satu tahun membuat AJ (18) nekat mencabuli pacarnya. Ia mencabuli pacarnya Anggrek (13) bukan nama sebenarnya, yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Keluarga korban tidak terima dan melaporkan tersangka ke Mapolrestabes Surabaya. Tersangka akhirnya ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Dari data yang dihimpun, korban dan tersangka awalnya berkenalan di perpustakaan kampung setempat. Saat itulah, keduanya bertukar nomor ponsel hingga akhirnya hubungan mereka terjalin dan berpacaran. Keduanya berpacaran seperti anak muda pada umumnya.
“Saya pacaran sekitar setahun dengan dia (korban, Red),” kata tersangka AJ di Mapolrestabes Surabaya seperti dilansir Radar Surabaya.
Ihwal kejadian pencabulan terjadi saat AJ mengajak korban ke rumahnya. Saat itu, kebetulan rumah tersangka sedang kosong. Seluruh keluarganya mulai dari kakak, ibu, dan bapaknya sedang keluar rumah.
Kondisi rumah yang kosong membuat tersangka tergoda. Ia pun menghubungi korban yang juga pacarnya untuk datang ke rumah. Saat korban benar-benar datang, pelaku pun melancarkan rayuan dan mengajak korban berhubungan layaknya suami istri.
Terdorong suasana rumah yang sepi dan bujuk rayu tersangka, kedua remaja di bawah umur ini pun melakukan hal yang belum semestinya mereka lakukan. “Saya rayu dia dan ajak berhubungan sekali saja,” katanya.
Tersangka AJ mengaku terangsang untuk menyetubuhi korban karena kegemarannya melihat video bokep alias video mesum hasil dari download di internet.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengungkapkan, dari hasil penyidikan, tersangka AJ ternyata tidak hanya sekali mencabuli pacarnya seperti pengakuannya.
“Sebelum ditangkap, dia sudah pernah mencabuli korban di rumahnya. Sama, tersangka melakukannya saat kondisi rumah kosong,” jelasnya.
Ruth Yeni menyebutkan, dari hasil evaluasi mulai awal Januari hingga saat ini sudah banyak kasus pencabulan yang dilakukan remaja karena terpengaruh video mesum.
Hal ini karena anak-anak dengan mudah untuk mengakses dan menyimpannya. Bahkan, masyarakat pun tidak tahu jika ia menyimpan video-video mesum tersebut.
“Mereka bisa buka kapan pun mereka mau. Ini yang patut diwaspadai orangtua agar bisa memperhatikan anaknya saat berselancar di dunia maya,” terangnya. (ade)




