SEKOJA.ID, Jambi – Terjun bebasnya harga sawit di Jambi membuat para petani mulai linglung. Gubernur Al Haris selaku pucuk pimpinan tertinggi di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah diminta jangan “tidur” dan secepatnya menyikapi hal ini.
“Jauh nian turun hargo sawit nih. Kalo dulu sampe hargo Rp 3 ribuan, sekarang sudah pecah dari Rp 1000,” jelas Rozi, seorang petani sawit di Bungo.
Rozi menambahkan, dengan kondisi seperti ini, dirinya mengaku gelisah. Karena, beban hidup yang tinggi tidak sebanding lagi dengan pendapatannya dari hasil sawit. “Makin sengsara. Kemana nih pemerintah Jambi,” kesalnya.
Senada dengan Rozi, seorang petani sawit di Merangin Pak De Sudar juga menyampaikan hal yang sama. Kata Pak De Sudar, kondisi ini jangan sampai berlangsung lama. “Wah kalau sampe bertahan saja tiga bulan dengan harga pecah dari seribu ini tentu sangat membuat kami terperosok ke lubang,” singkatnya.
Terpisah, Ketua DPD Pekat/IB Merangin Yuzerman Buyung meminta dengan tegas kepada Gubernur Jambi Al Haris untuk menyikapi terjun bebasnya harga sawit di Jambi. Tegas Buyung, selaku gubernur, Al Haris harus cepat mengambil langkah solusi untuk menaikkan kembali harga sawit.
“Gubernur jangan diam saja. Ini soal perut rakyat yang di bawah kepemimpinannya. Dengar, rasakan, turun tangan,” kesal Buyung -sapaan akrabnya- kepada sekoja.id Rabu (22/6/2022).
Buyung menjelaskan, semestinya Gubernur Jambi Al Haris sudah memanggil para pemilik pabrik menanyakan alasan turunnya harga sawit ini. “Panggil donk pemilik pabrik sawit, kenapa bisa harga sawit turun jauh. Carikan solusi, itu baru gubernur,” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan Buyung, Gubernur jangan hanya memikirkan pembangunan yang bermuara proyek. “Kita tahu sendiri kan kalau cuma mega proyek itu dugaan fee yang diterima berapa. Soal Harga sawit ini adalah derita masyarakat kecil dari setiap penjuru negeri Jambi,” pungkasnya.(jin)
