SEKOJA.ID, Jakarta – Kasus gangguan ginjal misterius pada anak mengalami peningkatan. Saat ini dilaporkan sudah ada 192 anak yang terinfeksi dan tersebar di 22 provinsi.
Meningkatnya kasus ini membuat Kementerian Kesehatan mengimbau agar tenaga kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam sediaan car atau sirup.
Lalu Bagaimana jika Anak Demam?
“Perawatan anak sakit yang menderita demam di rumah lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis. Misalnya seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis,” kata Kemenkes.
Senada, Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso juga menyarankan agar orang tua tidak terlalu sering memberikan obat-obatan pada anak yang sakit ringan. Demi kewaspadaan dan kehati-hatian, ada baiknya jika orang tua tidak memberikan sementara sediaan obat yang dijual bebas.
“Kewaspadaan ini kita mulai, sekalian kita mengedukasi masyarakat kita ini sudah terlalu banyak cepat minum obat. Anak sakit sedikit (dikasih) obat. Bahkan nggak tanggung-tanggung, dikasihnya antibiotik,” ujar dr Piprim.
“Demam itu kan sebenarnya mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virusnya. Kalau anak demam sebetulnya sedang ada proses peperangan dalam tubuhnya untuk mengusir virusnya. Mungkin bisa kita upayakan dengan kompres hangat dulu ya,” sambungnya.
Pun jika harus memberikan obat pada anak, beberapa hal yang wajib diperhatikan antara lain:
– Gunakan obat sesuai aturan pakai
Jangan konsumsi obat melebihi dosis yang ditentukan
– Baca peringatan dalam kemasan obat
Pastikan obat tidak kedaluwarsa
– Jangan konsumsi sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama
– Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu untuk mencegah terjadinya resistensi
– Laporkan efek samping obat yang anda rasakan kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile
Dapatkan obat dari sarana pelayanan kefarmasian yang resmi atau berizin.(jin)
Sumber : detikcom




