SEKOJA.ID – Kontraktor proyek pembangunan Jembatan permanen di dusun Mangun Jayo Kecamatan Bathin VII Muko – Muko Kabupaten Bungo, diduga tidak peduli dengan keselamatan para pekerja. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya para pekerja proyek yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) karena pihak kontraktor tidak menyediakan peralatan tersebut.
Pantauan wartawan dilapangan, terlihat dengan jelas para pekerja tidak menggunakan Helm Safety, Kaos Tangan, Jaket, serta sepatu dalam bekerja. Para pekerja ada yang tidak menggunakan sepatu atau sandal ketika sedang bekerja. Ironisnya para pekerja mengaku tidak diberikan peralatan – peralatan pelindung disaat mereka bekerja.
“Parah bang, peralatan keselamatan kerja seperti Helm tidak ada. Kami kerja seperti ini la bang,” tutur para pekerja proyek Jembatan Rangka Baja di Dusun Mangun Jayo.
Melihat banyaknya para pekerja yang bekerja tidak dengan standar keamanan dan keselamatan sesuai dengan aturan dan pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) membuat para pekerja merasa kurang diperhatikan dan keselamatan mereka juga terkesan diabaikan oleh pihak kontraktor.
Walaupun para pekerja tidak dibekali dengan peralatan demi menjaga keselamatan dalam bekerja, para pekerja mengaku harus tetap bekerja karena demi mencari nafkah dan berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama mereka bekerja.
“Kami berharap kedepan keselamatan para pekerja bisa lebih diperhatikan. jika peralatan keselamatan pekerja tidak disiapkan, maka kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutur mereka pula.
Proyek Jembatan Rangka Baja yang dikerjakan oleh CV Rayyan Fazah Matalino dengan anggaran cukup besar mencapai 13 Milyar lebih tidak hanya terkesan mengabaikan keselamatan para pekerja dengan tidak mentaati aturan K3 dalam pengerjaan proyek. Seharusnya pihak kontraktor harus mengedepankan dan mengutamakan K3 karena salah satu point terpenting adalah melindungi pekerja dari potensi berbahaya serta menurunkan resiko kecelakaan kerja bagi para pekerja.
Dalam pembangunan Jembatan yang sudah sekian lama diimpikan oleh masyarakat Dusun Mangun Jayo, selain permasalahan keselamatan pekerja yang terkesan diabaikan, masih banyak persoalan lain yang diduga juga menyalahi aturan dalam kegiatan proyek dan hak ini tentunya menjadi perhatian instansi terkait ataupun Aparat Penegak Hukum agar pembangunan Jembatan tidak bermasalah dan selesai sesuai dengan harapan masyarakat.
Disisi lain, pengawas Proyek Jembatan Permanen Rangka Baja Dusun Mangun Jayo ketika hendak dikonfirmasi terkait para pekerja yang tidak menggunakan peralatan-peralatan keselamatan, belum bisa dihubungi wartawan hingga berita ini diterbitkan. (Ktk)