Gegara Uang Rp 70 Ribu, Petani di Batanghari Tewas Ditembak Pakai Senpi Rakitan

716

SEKOJA.CO.ID, Muarabulian- Minggu (7/11/2021), warga Desa Buluh Kasab, Kecamatan Muaro Sebo Ulu (MSU) benar-benar dibikin heboh dengan penemuan mayat. Dalam sehari, ada dua warganya berjenis kelamin pria ditemukan tewas mengenaskan ditempat yang terpisah.

Belum lagi selesai otopsi jasad Samsul yang ditemukan membusuk di bedeng. Warga RT 10, kembali dikejutkan dengan penemuan jasad Havis (37) yang ditemukan dalam kondisi tergeletak di dalam rumahnya, sekitar pukul 08.30 WIB.

Kapolsek Muaro Sebo Ulu Iptu Parlindungan Sagala membenarkan adanya penemuan jasad Havis yang diduga tewas ditembak dengan senjata Api (senpi) rakitan ini. Kata Kapolsek, tewasnya Havis diduga karena masalah uang Rp 70.000.

“Benar, dari penyelidikan sementara korban tewas karena masalah jual beli gerinda seharga Rp 70.000. Pria yang berprofesi sebagai petani ini tewas ditangan pelaku (Adi Puranto), warga satu desa dengan Havis,” jelas Kapolsek.

Keberingasan Adi, lanjut Kapolsek, berawal dari laporan anaknya (Aldo) yang melaporkan bahwa Havis membeli gerinda sekitar dua hari sebelum kejadian. Kemudian, Adi bermaksud untuk menebus gerinda tersebut kepada korban.

Sayangnya, jelas Kapolsek korban disebut tidak mengaku kalau sudah membeli gerinda yang dijual Aldo. Merasa kesal, sepulang dari berburu babi, dengan membawa senjata rakitan jenis kecepek, Adi langsung mendatangi Havis dan terjadilah penembakan hingga menewaskan Havis.

“Pelaku memanggil korban dari luar dengan menyenderkan Senjata api rakitan laras panjang kemudian dan saat Korban Membuka Pintu , pelaku langsung menembakkan Senjata api rakitan laras panjang kearah korban, dan mengenai kepala korban dan korban langsung tersungkur kebelakang jatuh dan meninggal dunia di tempat. Kemudian pelaku langsung melarikan diri.” sebutnya.

“Untuk pelaku saat ini melarikan diri dan masih dalam pengejaran kita. Sementara korban sudah di bawa kepuskesmas terdekat untuk dilakukan visum at revertum,” tandasnya. (sbi)