Rusia Tabuh Genderang Perang, Ukraina Mulai Dibombardir

12

SEKOJA.CO.ID – Genderang perang telah ditabuh Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya benar-benar melancarkan invasi ke Ukraina, seperti yang telah dikhawatirkan oleh negara-negara Barat.
Yang menarik, selama ini Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa negara itu merencanakan serangan ke Ukraina. Bantahan itu terus disampaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/2/2002), salah satunya dari Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov yang membantah tuduhan dari pemerintah Barat, bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina seiring ketegangan meningkat di wilayah tersebut.

“Tidak ada invasi. Tidak ada rencana seperti itu,” kata Antonov saat tampil di acara “Face the Nation” di CBS.

“Rusia secara terbuka … menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan upaya diplomatik untuk menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan,” tambah Antonov. “Pasukan Rusia berada di wilayah kedaulatan Rusia. Kami tidak mengancam siapa pun,” tuturnya seperti dikutip dari laman detikcom.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga membantah tuduhan AS bahwa Rusia sedang mempersiapkan dalih untuk menyerang Ukraina. Dia menyebut tuduhan itu sebagai “disinformasi total.”

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa upaya-upaya Rusia sedang dilakukan untuk menciptakan dalih bagi pasukannya untuk menyerang Ukraina.

“Kami prihatin bahwa pemerintah Rusia sedang mempersiapkan invasi di Ukraina yang dapat mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan kejahatan perang jika diplomasi gagal memenuhi tujuan mereka,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah briefing.

Sebelumnya, AS menyatakan pihaknya memiliki laporan intelijen terbaru yang menunjukkan perintah telah dikirim ke komandan-komandan Rusia untuk melanjutkan serangan ke Ukraina. Hal itu disampaikan dua pejabat AS yang familiar dengan intelijen AS.

Senin (21/2/2022), laporan intelijen mengenai perintah kepada komandan taktis dan operasi intelijen merupakan salah satu dari beberapa indikator yang diawasi AS untuk menilai apakah persiapan Rusia telah memasuki tahap akhir untuk kemungkinan invasi.

Indikator lain seperti gangguan elektronik dan serangan siber yang meluas belum diamati. Sumber tersebut memperingatkan perintah selalu dapat ditarik atau itu bisa menjadi informasi yang salah yang dimaksudkan untuk membingungkan dan menyesatkan AS dan sekutunya.

Bahkan, Presiden AS Joe Biden pun telah mengatakan dia yakin Putin telah ‘membuat keputusan’ untuk menyerang — sebuah komentar yang kemudian juga disampaikan oleh Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

“Kami yakin Presiden Putin telah membuat keputusan,” kata Blinken pada Minggu (20/2).

Namun saat itu, tetap saja Rusia membantah soal rencana invasi, sampai akhirnya pada Kamis (24/2) ini, pasukan Rusia benar-benar menyerang Ukraina.(jin)