Drama 4 Hari Nikita: Dijemput Paksa hingga Jadi Tahanan Kota

81

SEKOJA.CO.ID – Bukan Nikita bila tak memunculkan drama. Kali ini tentang peristiwa Nikita Mirzani dijemput paksa karena tak kunjung memenuhi panggilan polisi hingga akhirnya dia ditetapkan jadi tahanan kota.

Drama ini berawal saat Nikita Mirzani ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan penganiayaan. Ia dilaporkan mantan suaminya, Dipo Latief, pada 2018 karena telah melemparkan asbak rokok hingga mengenai pelipis matanya sampai terluka.

Setelah dua kali tidak memenuhi panggilan polisi, Nikita lalu dijemput paksa pada Kamis (30/1) malam. Menjalani pemeriksaan semalam suntuk, dia kemudian ditahan. Momen penahanan Nikita juga tak biasa karena dia membawa sang anak, Arkana, ke tahanan. Arkana diketahui masih berusia 9 bulan.

Akhirnya, berkas perkara Nikita dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (3/2). Setelah berkas-berkas diperiksa, penangguhan penahanan Nikita dikabulkan dan dia pun jadi tahanan kota.

Berikut drama 4 hari Nikita Mirzani seperti dilansir dari laman detikcom, Selasa (4/2/2020).

31 Januari 2020

Nikita Mirzani dijemput paksa oleh polisi di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada dini hari. Dia lalu dibawa dan diperiksa di Polres Jaksel hingga resmi ditahan. Anak Nikita, Arkana, ternyata ikut dibawa ke Polres Jaksel. Polisi sendiri memfasilitasi Nikita untuk tetap menyusui anaknya yang masih bayi itu.

1 Februari 2020

Nikita masih ditahan di Polres Jaksel. Sahabat-sahabat Nikita bergantian menjenguknya dan menyebut Nikita dalam kondisi tegar. Salah satu sahabat Nikita, Fitri Salhuteru, memperlihatkan foto ketika Arkana yang sedang menangis. Nikita terlihat mendekap Arkana dalam pelukannya.

2 Februari 2020

Fitri menepis anggapan Nikita akan memakai anaknya sebagai tameng. Hal senada pun disampaikan oleh pengacara Nikita, Fachmi Bachmid. Nikita pun disebut tak pernah depresi.

3 Februari 2020

Nikita Mirzani dan berkas perkaranya dilimpahkan ke Kejari Jakarta Selatan. Sepanjang proses, Nikita tampak tetap semringah dan ceria. Bahkan, dia melempar pesan untuk rival-rival yang tertawa karena kasusnya ini. Meski matanya sempat sembab, dia beralasan hanya karena kurang tidur.

Pada akhirnya, penangguhan penahanan Nikita dikabulkan. Dia pun bernapas lega karena ‘hanya’ mendapat status tahanan kota. Kejari Jaksel menyebut salah satu alasan keputusan ini diambil karena Nikita seorang single parent yang masih mengasuh anaknya.(mau)